Jawa, merupakan pusatnya Indonesia, berbagai kota besar bahkan
ibukota negara terletak di Jawa. Jumlah penduduknya pun merupakan yang
terpadat dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Di Jawa
terdapat pusat perekonomian dan bisnis, jutaan lahan industri berdiri
gagah di Jawa.
|
Benteng VOC |
|
Gong Perdamaian Dunia |
|
Hari Jadi Jepara |
|
Perang Obor Tegal Sambi |
Perkembangan dalam dunia industri membuat Jawa mampu menarik jutaan
orang datang untuk bekerja dan berinvestasi, dari industri kecil sampai
multinasional. Hal itu membuat Jawa menjadi penuh sesak. Aktivitas di
Jawa bisa dikatakan sampai 24 jam non-stop. Betapa sibuk dan ramainya
Jawa perlahan-lahan meniadakan lahan hijau dan segar. Berbagai kendaraan
mengeluarkan asap dan suara gemuruh setiap harinya, belum lagi limbah
industri yang merajalela, membuat Jawa menjadi kotor dan kehilangan
keeksotisannya.
Ketika mendengar pariwisata Indonesia, yang terbisik di telinga
domestik dan manca negara adalah Pulau Dewata, Lombok, dan baru-baru
yang melegenda adalah Raja Ampat Papua. Dengan ini, Jawa seperti pupus
dari harapan, tetapi Jawa masih mempunyai Yogyakarta dan Bandung, dengan
suguhan-suguhan dari keduanya masih mampu memikat wisatawan untuk
melancong ke sana. They are in Jawa.
Namun, tahukah Anda jika di Jawa masih mempunyai setitik berlian
sebagai tempat berwisata? Setitik harapan untuk perkembangan eksotisme
Jawa, tempat kesenian budaya dan alam bersatu memberikan ukiran indah di
bumi Jawa. Ialah Jepara, kota kelahiran salah satu pahlawan nasional
Indonesia, RA Kartini.