Catatan
Akhir Bulan
Setiap
manusia mempunyai tujuan hidupnya masing-masing. Sebagian disibukkan dengan
gemerlap duniawi, sebagian tak henti bersujud demi tabungan ukhrowi, dan tidak
banyak yang berusaha berimbang untuk keduanya. Namun, yang tak bisa dipungkiri,
setiap manusia mempunyai keinginan dan cita-cita. Dan baginya bebas memilih
jalur mana untuk menggapainya. Karena Allah pun tak pernah memaksa umatnya
untuk beriman dan bertaqwa, tetapi jelas petunjukNya untuk membuka pintu hati
manusia agar memperoleh rahmat terbesarNya.
Tiada
manusia yang sempurna. Ya, hal ini memang benar adanya. Karena kesempurnaan
hanya milik Allah semata. Namun, bagi mereka yang mengimani keberadaanNya
beserta petunjuk-petunjukNya, telah jelas bahwa terdapat banyak tuntunan supaya
kita menjadi hamba yang selalu berharap kesempurnaan baik untuk dunia maupun
akhirat. Maksud saya di sini supaya kita selalu berusaha menjadi umat
terbaikNya. Dan jangan pernah lengah, karena di sisi lain setan dan iblis tak
akan pernah menyerah untuk menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan dan neraka.
Kebanyakan
manusia takut akan kebenaran, bahkan berusaha menghindar dari
kebenaran-kebenaran yang ada. Saya mengingatkan berhati-hatilah dengan sikap
seperti ini sebab ini merupakan salah satu
muslihat setan dan merupakan sikap yang ditanamkan kepada mereka yang
kafir. Kenapa harus takut menjadi orang benar? Kalau kebenaran itu justru dapat
membawa kita kepada kebaikan.
Kehidupan
dan harga ini mempunyai kaitan yang begitu erat. Kualitas kehidupan kita adalah
sejauh mana kita sanggup menjaga harga diri kita. Harga diri ini bisa
diintepretasikan sebagai nyawa kita, yang terlihat kasap mata tetapi besar
nilainya, bahkan utama. Harga diri ini hanya bisa kita pertahankan selama kita hidup
di dunia karena setelah kita mati, sesungguhnya penilaian kita berasal darinya.
Bagaimana kita memaknai harga ini sesungguhnya telah tertanam dalam hati kita,
yaitu iman kita. Jauhkan diri kita dari setiap perkara yang sia-sia aka
mubadir, terlebih dari perkara-perkara dosa. Carilah setiap perkara yang dapat
mengiringi langkah kita menuju ridloNya walaupun itu hanya setetes air di belanga.
Jangan mudah merasa cepat puas karena harga dirimu berlanjut sampai hembusan
napas terakhir.
Ada banyak
alasan selain kita pribadi untuk dapat mempertahankan besarnya harga diri kita.
Ingatlah orang tua dan ingatlah masa depan kita. Semoga Allah selalu memberikan
hidayah dan ampunanNya untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar