Setiap manusia menjalani hidupnya masing-masing bukan tanpa masalah. Dalam kehidupannya Allah menurunkan coba sebagai rahmat dan menunjukkan kecintaan Allah kepada umatNya.
إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ
البَلَاءِ وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا اِبْتَلَاهُمْ فَمَنْ
رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
"Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian. Dan
sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum pasti Dia menguji mereka. Maka
siapa yang ridha (terhadapnya) maka baginya keridhaan Allah, dan siapa yang
marah (terhadapnya) maka baginya kemurkaan Allah." (HR. Al-Tirmidzi dan
Ibnu Majah)
Allah SWT berfirman
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja)
mengatakan 'Kami telah beriman,' lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah
menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta." (QS.
al-Ankabut: 2-3)
Berdasarkan ayat tersebut
jelas bahwa selain sebagai tanda cinta Allah kepada hambaNya, Allah memberikan
cobaan juga sebagai sebuah ujian dan tanda bukti bahwa makhluk tersebut
benar-benar beriman atau akan ingkar dengan berpaling dari Tuhannya. Selain
ujian demi ujian diberikan kepada orang yang beriman, maka teguran demi teguran
juga diberikan kepadanya. Teguran itu kadang halus, tapi sering-sering kasar.
Bagi yang kepekaan imannya tinggi, teguran halus saja sudah cukup untuk
menyadarkannya. Akan tetapi bagi mereka yang telah hilang kepekaannya, teguran
yang keras sekalipun tak bisa menyadarkannya.
Namun, kita lantas tak
boleh gentar sebab di balik semua ujian dan cobaan yang diberikan Allah,
terkandung khasanah yang dapat kita petik, di antaranya dengan ujian Allah akan
menaikkan derajat kita dan sekaligus sebagai penggugur dosa.
"Dan apa saja
musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)."
(QS. Al-Syuura: 30)
"Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang muslim berupa rasa capek,
sakit, cemas, sedih, gangguan, dan rasa susah; sampaipun duri yang mengenainya
kecuali Allah akan menjadikannya sebagai kafarah (penghapus) dari
kesalahan-kesalahannya." (HR. al-Bukhari dan muslim)
Dan barang siapa yang
beriman kepada Allah dan dengan kesabarannya dia berlaku di dunia, maka
surga-lah tempat terbaik baginya.
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(sambil mengucapkan): "Salamun ´alaikum bima shabartum". Maka
alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. Ar Ra'd:24)
Itulah sambutan para
malaikat atas orang-orang yang bersabar, yang berarti “Keselamatan atasmu
berkat kesabaranmu”
Dan sesungguhnya Allah
itu bersama orang-orang yang sabar.
“Sungguh Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian agar Kami
mengetahui orang-orang yang BERJUANG dan orang-orang yang SABAR di antara kamu
sekalian.” (QS. Muhammad 47:31)
“Mohon pertolonganlah kamu sekalian (hanya kepada Allah) dengan sabar
dan mengerjakan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al Baqarah 2:153)
Allah tidak memberikan kesabaran, tetapi Allah selalu memberikan kita kesempatan untuk bersabar. Dan setiap kesabaran akan berbuah manis. Sebab janji Allah adalah haq.
Dan bagi orang-orang yang
beriman, kita harus percaya bahwa cobaan yang datang menimpa kita pasti ada
solusi atau jalan keluarnya. Badai pasti berlalu. Bahkan Allah sendiri mengulang
sampai dua kali pernyataan bahwa pasti ada kemudahan setelah datangnya
kesulitan.
Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. (QS. Al-Insyirah: 5-6).
Barangsiapa diuji lalu
bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu
beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang
memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi).
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ
الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ
مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَئِكَ
عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُهْتَدُونَ
Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
“Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” . Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155-157).
Dan serahkan segala
perkara yang menimpamu kepada Allah, sebab hanyalah Dia tempat kita berserah
diri. Allah-lah satu-satunya tempat kita mengadu dan memperoleh ketenteraman
hati.
Yaitu, Orang-orang yang Beriman dan Hati Mereka Manjadi Tenteram Dengan Mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang Beriman dan Beramal Saleh, Bagi Mereka Kebahagiaan dan Tempat Kembali yang Baik. (QS. Ar Ra’d: 28-29).
Maka, sahabat-sahabatku
mari kita renungkan. Cobaan yang menimpa kita bisa datang dari mana saja dan
kapan saja. Bahkan saat kita sedang tertidur lelap. Dari perkara-perkara yang
sepele sampai perkara yang besar. Namun harus selalu kita ingat, kita punya
Allah yang Maha Kuasa, Maha Adil, dan Maha Mempunyai Segalanya. Allah yang
Rahman Rahim tak akan berdiam melihat hambaNya yang lemah. Saat kita didhalimi
kita harus ingat bahwa Allah Maha Adil yang akan membalas semua sesuai
kadarnya. Serahkan semua kepadaNya. Bersyukur dan bersabar adalah kuncinya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu memperoleh petunjuk (hidayah).
Demi Masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya
menetapi kesabaran. (Al’Ashr: 1-3)
Sahabat, Allah Maha
Besar, segala sesuatu yang bukan Allah pasti kecil. Karena kecil berarti tak
ada yang perlu kita takut dan khawatirkan karena selalu ada Allah yang Maha
Besar di samping kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar