Mungkin jika dibandingkan dengan yang lain, tugas akhirku tak ada apa-apanya. Tak ada rumus atau model yang rumit, tak ada uji statistik yang sulit, yang ada hanya analisis. Begitu sederhana. Tapi aku sangat bangga bisa membuatnya.
Ketika masuk semester VI,
aku mengikuti mata kuliah “Lean Manufacturing System”, pengampunya Bu Ninik,
sekretaris jurusan Teknik Industri. Dalam sela-sela mengajar, beliau
menyinggung soal tugas akhir. Beliau mengatakan akan lebih baik membuat tugas
akhir dengan tema yang baru, menurut beliau TA-TA yang ada di RBTI
(Ruang Baca Teknik Industri) itu sudah banyak yang basi, setiap tahun mahasiswa hanya mencontoh tugas akhir punya senior-seniornya, jarang sekali ada mahasiswa yang berani melakukan terobosan.
(Ruang Baca Teknik Industri) itu sudah banyak yang basi, setiap tahun mahasiswa hanya mencontoh tugas akhir punya senior-seniornya, jarang sekali ada mahasiswa yang berani melakukan terobosan.
Pesan singkat itu membuatku
memikirkan sesuatu. 2 hal yang aku rencanakan untuk tugas akhirku besok. Yang
pertama, aku berniat untuk lebih santai saat mengerjakan tugas akhir nanti.
Memang niat ini sedikit nakal, di saat yang lain ingin cepat-cepat selesai aku
justru ingin berlama-lama. Aku ingin memanfaatkan waktu “luang”ku itu untuk “bersenang-senang”.
Bagaimana tidak, kuliah di TI memang banyak menyita waktu. Ditambah aku aktif
di beberapa organisasi kampus. Aku ingin bisa memantapkan bahasa inggrisku di
Pare, aku juga berencana ikut student exchange, atau ikut magang di perusahaan
di luar negeri. Bagiku selain bisa mendapatkan ilmu, kegiatan tersebut juga
sangat menyenangkan, karena bisa jalan-jalan aka travelling aka piknik. Rencana
yang kedua ialah mengambil tema yang unik dalam tugas akhirku besok sehingga
aku tak perlu repot-repot “nyontek” kerjaan senior-seniorku. Aku ingin sesuatu
yang beda. Meskipun aku tahu, resikonya mungkin aku akan sedikit kesulitan
sebab tidak ada yang bisa dicontekin, terutama soal metode.