“Didiklah anak-anakmu,
karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu”
Ilustrasi |
Seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman terjadi begitu
cepat dan pasti. Perkembangan tersebut, selain berdampak positif juga mempunyai
dampak negatif yang harus dihindari. Sebagai contoh, di bidang telekomunikasi,
internet melaju begitu cepat dan tersebar hingga ke pelosok daerah.
Pemanfaatannya pun beragam, dari penyebaran informasi teknologi dan ilmu
pengetahuan, perkembangan ekonomi dan pemasaran, sampai ajang aktualisasi diri.
Namun, internet juga mampu memberikan dampak yang tidak baik, seperti merebaknya
kasus pornoaksi dan pornografi yang menjangkit kehidupan masyarakat, terutama kaum remaja.
Ulasan di atas menjadi salah satu kejadian yang berkaitan dengan
perkembangan zaman. Tentu tidak hanya hal-hal yang bersifat duniawi, bahkan perihal keagamaan
juga menjadi salah satu korban perkembangan zaman dengan munculnya berbagai
penafsiran baru tentang ilmu agama.
Mendidik dan membentengi buah hati dari hal-hal yang tidak
baik adalah salah satu tugas orang tua. Hal tersebut juga menjadi kewajiban
bagi orang tua agar sang buah hati tidak terjerumus dalam lembah nista. Banyak
hal yang harus menjadi perhatian dalam mendidik anak, selain memberikan bekal
berupa ilmu pengetahuan, anak juga harus dididik dalam hal moral dan tata krama.
Tentu kita semua sadar bahwa seiring perkembangan zaman,
tatanan nilai dan norma serta moralitas semakin luntur. Perubahan cara pandang
terhadap sesuatu juga terjadi. Misalnya, zaman dahulu apabila terdapat seorang
wanita yang mengenakan pakaian minim di tempat umum, maka wanita tersebut akan
dipandang sebagai wanita yang tidak baik. Namun, yang terjadi sekarang justru
banyak terjadi para wanita bebas mengenakan pakaian yang dia mau, serba minim,
ketika berada di tempat-tempat umum, bahkan untuk acara formal atau acara
keagamaan sekalipun. Dan parahnya kondisi tersebut justru dipandang sebagai
kejadian yang biasa saja dengan dalih modernitas, terutama dalam hal seni
pakaian (fashion). Hal tersebut hanya salah satu contoh, masih banyak lagi
pergeseran tata nilai yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang terjadi
sekarang.
Memberikan bekal kepada anak untuk pergi ke sekolah artinya
memberikan perhatian, pengetahuan, dan prinsip keagamaan sebagai bekal hidup
bagi sang buah hati dalam menjalani masa-masanya di dunia. Sekolah diartikan
sebagai tempat untuk mengenyam ilmu dan pendidikan. Di sini, sekolah
ditranslasikan sebagai dunia (makna luas), tempat seseorang belajar tentang
kehidupan dan seni hidup.
Kita harus sadar, anak-anak kita akan berada pada masa yang
berbeda dengan masa kita. Untuk itu, pendidikan sedari dini akan sangat
membantu perkembangan mereka. Kita harus mengajari buah hati kita tentang seni
bertahan hidup (survival), memberikan mereka bekal yang cukup serta prinsip
hidup yang kuat agar kelak mereka tidak mudah terombang-ambing dalam menjalani
bahtera kehidupan. Kelak, mereka akan mempunyai lingkungan yang baru.
Lingkungan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan kebiasaan
mereka. Untuk itu, sebelum mereka teracuni dengan pikiran-pikiran dan kebiasaan
yang tidak baik, kita harus sigap dan siaga untuk membentengi sang buah hati
dari hal-hal tersebut. Ingat, kalau orang tua lengah, maka pendidikan anak akan
diambil alih oleh lingkungannya.
Menginjak remaja dan kemudian dewasa, anak kita akan mulai
bersosialisasi dan berani mengaktualisasi diri dengan mengikuti banyak
kegiatan. Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok dalam organisasi.
Dengan bekal yang baik, mungkin mereka akan memberikan pengaruh positif bagi
organisasi atau kelompok tersebut, atau sebaliknya, apabila prinsip dan bekal
anak tidak cukup kuat, maka dia akan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang
diberikan oleh organisasi atau kelompoknya tanpa menyaringnya terlebih dahulu.
Tentu dalam jangka panjang, hal tersebut akan berpengaruh terhadap keputusan anak
dalam menjalani masa kehidupan berikutnya.
Oleh sebab itu, ayah, bunda, mari kita benahi diri,
perbanyak pengetahuan, agar kita mampu membekali anak kita dengan hal-hal
positif supaya sang buah hati kelak dapat menjalani kehidupannya dengan
sebaik-baiknya. Tentu kita berkeinginan kelak anak kita mampu menjadi pemimpin
yang baik, amanah, dan taat kepada Tuhannya, bukan pemimpin yang korup dan suka
menjatuhkan temannya sendiri. Semoga Tuhan mendengar doa-doa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar