Terbaring ku di bawah awan
di tengah riangnya gelombang
lautan
di antara pelagis yang
menyambut senang
Sorak gurau berlabuh begitu
gaduh
kelihatan kecil tapi tangguh
Pari belekok di daratan
mencari mamahan
di seberang, seorang tuan
tanah berlaku keras tanpa merasa pelak
Kejauhan, menjulang gunung
tinggi menampakkan ronanya, biru gagah
Ku terbangun silap-silap,
terheran, hati bertanya-tanya
inikah sorga yang dijanjikan
Tuhan kepada hambaNya?
bergejolak penuh warna
Kuberjalan mengikuti lika-likunya
terkawal gundah dan gulana,
hati bertanya-tanya
tetapi Tuhan memberikan
jawab
lewat silapnya penglihatan,
gundahnya perjalanan
rahmatNya menggiring
menyibakkan petang dengan
kebenaran
Kelamaan, jalanku semakin
remang
meski penuh warna di kiri
kanan
Beberapa jiwa berjatuhan,
berharap kasih yang tak kunjung datang
melangkah lemah tanpa arah
rahmatNya menggiring
untuk jalan yang miring
Mata berkunang-kunang, lalu
tersungkur dalam gelap
dalam hati banyak berharap
agar Tuhan tak tinggal lelap
Esok ku terbangun sepi
dalam rimbunnya duniawi
tersadar diri akan surgawi
Aku ingin hidup sederhana
sesederhana senyum Tuhan untuk
makhlukNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar