sumber: akun facebook I ♥ Jepara |
Dulu, banjir kerap dikaitkan dengan Kota Jakarta, ibukota
Indonesia, lantaran buruknya kondisi drainasenya, banyaknya tumpukan sampah yang
menyumbat aliran air, minimnya zona hijau karena semua lahan penuh dengan
gedung-gedung beton. Namun, kini bencana banjir tidak hanya merendam Jakarta,
bahkan di berbagai pelosok negeri ini, banjir telah mengancam dengan
menenggelamkan perumahan penduduk hingga mencapai atap-atap rumah. Ada apakah
dengan Indonesia?
Mengutip dari banyaknya ayat di Al-Quran yang menjelaskan
tentang bencana. Di sini akan aku kutip beberapa.
“Dan tidak adalah
Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang
rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula)
Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan
kezaliman.” (QS. Al Qhashash, 28 : 59)
“Tak ada suatu negeripun (yang durhaka
penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab
(penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu telah tertulis
di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).” (QS. Al Isra, 17 : 58)
“Dan apa saja musibah
yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri,
dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” (QS. As Syura, 42 :
30)
“Dan Allah Telah
membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi
tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
(penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan
kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu
mereka perbuat.” (QS. An-Nahl, 16 : 112)
Berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas disebutkan bahwa
munculnya suatu bencana tidak lain disebabkan oleh kezaliman hambaNya. Tentu
kita sadar bahwa dewasa ini semakin banyak terjadi kemaksiatan dimana-mana.
Bahkan, para pemimpin yang diamanahkan untuk menjaga moral bangsanya pun
melakukan hal yang sama. Banyak pula golongan alim yang menutup mata dan
telinga, membiarkan semuanya terjadi begitu saja. Maka, mungkin sepantasnya
apabila Allah SWT mengganjar kita dengan hal yang demikian. Bencana datang
bertubi-tubi, banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, kebakaran, dan
lain sebagainya.
Bencana didatangkan tanpa pilih kasih, tak peduli baginya
yang beriman atau tidak. Bagi orang yang beriman, bencana merupakan sarana
untuk meningkatkan kualitas keimanan, dalam hal ini Allah berjanji akan
mengangkat derajat dan martabatnya dengan mengampuni dosa-dosanya. Namun, bagi
kaum yang zalim, bencana merupakan suatu peringatan agar mereka dapat segera
sadar dan bertaubat atas perbuatan-perbuatan dosanya. Semoga yang demikian
segera memperoleh inayah serta hidayahNya.
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan
beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa
: 147)