Belakangan ini
masyarakat digegerkan dengan berbagai acara di televisi yang mengusung adegan
joget atau goyang sebagai bumbu utamanya. Ialah Goyang Caesar, serangkaian
gerakan joget hasil kreasi seorang mantan asisten artis bernama Caesar, yang
pertama kali muncul di layar kaca, dan sekarang diikuti banyak stasiun televisi
sehingga bermunculan goyang-goyang yang lain.
Goyang Caesar juga mampu
membuat rating acara di salah satu stasiun televisi, yaitu YKS (Yuk Keep Smile)
di Trans TV, sebagai acara dengan rating tertinggi mengalahkan acara-acara
lainnya. Namun sayangnya, acara YKS yang dinilai menghibur itu justru kini
mendapat kecaman dari berbagai pihak di masyarakat, terutama dari kalangan
terdidik yang peduli terhadap moral bangsa.
YKS dan acara lain yang
mengusung goyang-goyangan sebagai penarik minat pemirsa memang memberikan
hiburan bagi masyarakat, terutama ketika diri sedang penat. Karena selain mengusung
goyang, acara tersebut juga diisi dengan deretan host yang lucu-lucu, maka dari
itu selain memandu jalannya acara, host acara yang biasanya diisi lebih dari
dua orang tersebut juga mampu menampilkan lawakan yang menghibur. Namun,
terkadang lawakan yang disuguhkan oleh para host tersebut justru mengandung
kata-kata kotor yang tidak pantas diucapkan, bahkan sering melewati batas. Tentu
hal tersebut tidak patut untuk ditonton terutama untuk usia anak-anak lantaran
acara-acara tersebut ditayangkan pada saat primetime.
Selain lawakan yang dianggap
kasar dan tidak mendidik, goyangan yang ditampilkan pun semakin vulgar dan
seronok. Apalagi goyangan tersebut juga diperankan oleh para wanita dan ibu-ibu
yang seharusnya menjaga kehormatannya. Memang dalam dunia sains, gerakan dan
joget mampu menarik minat dan menumbuhkan semangat orang untuk beraktivitas,
hal itu yang dipraktekkan dalam kegiatan motivation training untuk menggugah
semangat pesertanya. Namun, tentu gerakan yang diberikan oleh para trainer adalah
gerakan yang atletis dan tetap menjaga kaidah kesopanan.
Kecaman yang diberikan oleh
masyarakat terhadap acara YKS dan sejenisnya bukanlah soal acara secara
keseluruhan. Tentu ada hal positif yang bisa diambil dari acara tersebut.
Namun, ada beberapa hal yang memang perlu dikoreksi. Di tengah kemerosotan
moral bangsa seperti sekarang ini, seharusnya acara-acara di televisi bisa turut
serta memperbaiki hal tersebut dengan menyuguhkan sajian acara yang mendidik.
Acara hiburan tetap harus mementingkan kaidah kesopanan dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Jangan sampai televisi sebagai media yang paling populer
justru melunturkan jati diri Bangsa Indonesia sebagai bangsa timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar