Pagi itu langit begitu
cerah, Raka dan Nanda bersiap berangkat sekolah. Kebetulan bus sekolah sudah
menanti di ujung jalan. Raka dan Nanda bersahabat sejak kecil, sekarang mereka
berada di bangku sekolah yang sama. Sesampainya di sekolah, Raka dan Nanda
teringat bahwa hari itu ada pekerjaan rumah yang belum mereka kerjaan. PR yang
diberikan langsung dikumpulkan di meja guru sebelum kelas jam pertama dimulai.
Raka dan Nanda menuju ruang guru. Raka segera mengerjakan tugasnya, meskipun
tidak selesai tetapi Raka tetap mengumpulkan tugas di meja, setelah itu segera
beranjak keluar karena kelas akan dimulai. Sedangkan Nanda masih berada di
ruangan. Tidak disangka, Nanda berbuat curang dengan mengganti identitas di
salah satu lembar kerjaan milik temannya. Mengetahui sahabatnya berbuat
demikian, Raka kecil sangat sedih, dia tidak tega melaporkan kelakuan
sahabatnya, tetapi di sisi lain dia tahu bahwa perbuatan tersebut salah dan
merugikan orang lain.
Ketika dewasa, Raka dan
Nanda memperoleh pekerjaan di tempat yang sama. Raka ditempatkan di bagian
keuangan, sedangkan Nanda di pengadaan. Ketika mendapat sebuah proyek, Nanda
melakukan tindakan tidak sehat dengan menerima gratifikasi dari sebuah rekanan
agar proyek tersebut dimenangkan. Oleh bagian keuangan yang dipimpin oleh Raka
ditemukan bahwa kegiatan tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan.
Hal tersebut membuat Raka mau tidak mau harus melaporkannya ke bagian
manajemen. Berkat ulahnya, Nanda pun diberhentikan dari kerjaannya, sedangkan
Raka atas kinerjanya yang baik mampu memperoleh promosi kenaikan jabatan.
Kisah tersebut terinspirasi
dari kisah nyata. Bahwa kehidupan ini erat kaitannya dengan sifat jujur atau
integritas. Integritas kita dimulai sejak dini dan akan terbangun sampai kita
mati. Tidak ada kata terlambat untuk meraih kesukesan, namun kesuksesan itu
dapat diraih dengan kejujuran. Sifat jujur akan membuat orang percaya kepada
kita sehingga kita dapat mempunyai banyak relasi. Sifat jujur pula yang harus
kita bangun untuk membangun lingkungan dan iklim yang harmonis. Sebab dengan
ketidakjujuran justru dapat menyebabkan kerugian, baik bagi kita sendiri maupun
orang lain di sekitar kita. Berani memerangi ketidakjujuran merupakan salah
satu bentuk integritas, meskipun hal tersebut datang dari orang terdekat kita.
Karena ketidakjujuranlah yang membuat bangsa kita speerti ini. Mari kita bangun
budaya jujur, berintegritas, dan berani melawan ketidakjujuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar