"Barang siapa yang bergaul dengan penjual parfum, maka akan kerkena wanginya".
Pepatah arab di atas merupakan nasehat bagi kita agar kita dapat menentukan dengan siapa kita bergaul, sebab merekalah salah satu penentu jalan kesuksesan kita. Sahabat, terkadang kita terlalu dipusingkan dengan perkara pertemanan. Dilarang memilih-milih teman, nanti dikira sombong. Tapi apakah kita sadar bahwa secara tidak langsung ternyata teman-teman kita sangat berpengaruh terhadap cara kita bergaul, cara kita bersikap dan menilai sesuatu.
Pada dasarnya manusia terlahir sebagai makhluk sosial, dimana manusia tak dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain di sekitarnya. Dari kecil kita sangat terbantu oleh kehadiran ibu yang selalu membimbing dan mengontrol kita. Dari berlajar bicara, mulai merangkak, lalu dapat berjalan. Itu sebagian kecil dari prinsip dasar manusia sebagai makhluk sosial.
Ketika berancak dewasa, kita dihadapkan dengan berbagai banyak pilihan komunitas, yang terdiri atas orang-orang terdekat kita, yaitu teman-teman kita. Kita dapat bergaul dengan siapa saja, tetapi kita harus tahu siapa saja yang kiranya dapat membawa kita dan kita bawa ke dalam kebaikan, jadi hasilnya akhirnya adalah sama-sama baik.
Poinnya bukan berarti kita memilih-milih teman, hanya kita harus tahu siapa saja yang bisa kita ajak berbagi suka maupun duka. Pilih orang-orang terbaik yang dapat membuat kita jadi lebih baik.
Perampok akan berkumpul dengan perampok, mereka bersama-sama menjalankan aksinya untuk mencapai tujuannya, yaitu memperkaya diri dengan jalan merampas hak orang lain, bahkan nyawa menjadi korbannya. Ujung-ujungnya, kumpulan perampok tersebut akan ditangkap oleh pihak yang berwajib dan mendekam di dalam penjara. Begitupun yang terjadi dengan para pemabuk, penjudi, dan kumpulan sebagainya.
Olahragawan, ilmuwan, dan sejarawan juga akan berkumpul dengan sesamanya. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan hasil terbaiknya. Mereka saling bekerja sama dan memotivasi agar dapat mencapai tujuannya. Semua berkumpul, bekerja keras, untuk meraih prestasi yang mereka idam-idamkan.
Komunitas atau teman yang baik, tentu akan membawa kita kepada hal-hal positif. Lingkungan tersebut akan membuahkan suasana yang positif pula. Kebaikan suatu lingkungan tentu akan berdampak baik terhadap lingkungan sekitarnya, dan berlaku sebaliknya, lingkungan yang buruk akan berdampak buruk juga terhadap sekitarnya.
Kalau kita telusuri, orang-orang yang kita pandang telah sukses dalan hidupnya tentu mempunyai pendukung positif di balik perjalanannya. Ya, ialah lingkungan, lingkungan yang mereka pilih dan tentukan untuk dapat menggembleng dirinya agar dapat menggapai capaian hidup yang diinginkan. Bayangkan saja, andai kata dulu seorang SBY berkumpul dengan para penjudi dan pemabuk, akankah sekarang dia dapat menjadi pemimpin bangsa ini?
Perkumpulan atau komunitas kita secara tidak langsung akan memberikan label terhadap diri kita. Sebagai contoh, apabila kita berkumpul dan terbiasa bergaul dengan para penjudi, maka label "penjudi" juga akan melekat dalam diri kita, meskipun sebenarnya kita tidak melakukan perjudian. Begitupun sebaliknya, kalau kita terbiasa bergaul dengan para alim, maka kita akan disebut sebagai orang alim. Dan dengan seiring berjalannya waktu, kita akan tertuntun oleh lingkungan atau komunitas kita menjadi orang alim. Atau justru menjadi seorang penjudi sungguhan karena kita bergaul dengan mereka.
Sahabat, tahukah kamu, bahwa kelak kita akan dikumpulkan dengan golongan kita?
“Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan. Suatu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok.” (QS An Naba: 17-18)
Kelak ketika hari kiamat datang, maka setelah sangkakala ditiup oleh Malaikat Israfil, kita akan datang ke Padang Mahsyar berbondong-bondong dan dikelompok-kelompokkan. Yang baik akan berkumpul dengan yang baik, dan yang tidak baik juga akan berkumpul dengan sesamanya.
Maka sahabat, sebelum semua terlambat, mari mulai sekarang kita tentukan komunitas kita. Komunitas yang akan menentukan hidup dan mati kita. Janganlah mudah terbawa dengan mereka yang tidak baik. Justru beranikan diri mengajak kepada kebaikan. Semoga kelak kita termasuk golongan orang-orang yang memperoleh rahmat Allah saat hari akhir tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar