Era saat ini banyak sekali
perorangan atau badan yang menjadikan sebuah pelatihan atau training sebagai
bentuk pelecut diri untuk mengasah berbagai potensi, tak terkecuali sebuah
badan usaha atau perusahaan. Training sendiri pada dasarnya terdiri atas 3
unsur yang pokok dan saling berkaitan, yaitu adanya trainer (pelatih), trainee (peserta),
dan materi training. Sedangkan yang lain merupakan unsur pelengkap /
komplementer. Sebuah perusahaan memberikan training kepada pegawainya dengan
tujuan agar perusahaan tersebut mempunyai asset berupa sumber daya manusia
(SDM) yang cakap dan mampu mengembangkan bisnis perusahaan tersebut. Namun
sayangnya, tak banyak perusahaan yang dapat dengan serius menjalankan program
training ini dan memanfaatkannya dengan optimal.
Filosofi Berlian
"Potensi seseorang bagaikan
sebuah berlian yang akan terlihat kilaunya setelah diasah."
Sebuah perusahaan tentu
tidak akan sembarangan dalam merekrut calon pegawainya. Berbagai metode dan
cara digunakan oleh perekrut handal untuk memperoleh SDM sesuai dengan kriteria
yang diinginkan perusahaan. Setelah proses rekrutmen selesai, maka didapatlah
pegawai baru yang berkualitas sesuai dengan kriteria yang dimaksud. Pegawai
baru tersebut, terutama yang belum mempunyai pengalaman kerja, tentu dinilai
mempunyai potensi yang luar biasa sehingga ia bisa lolos proses rekrutmen. Dan
oleh karena itu, para pegawai baru diberikan kesempatan untuk mengikuti sebuah
program pelatihan agar mereka mempunyai pengetahuan dan kemampuan kerja sesuai
yang diharapkan. Dengan potensi awal yang dimiliki, diharapkan pegawai baru
dapat menyerap ilmu yang diberikan dengan lebih cepat dan tepat.
Perlu menjadi perhatian
bahwa potensi awal pegawai baru harus dipandang sebagai sebuah berlian, dimana
berlian tersebut akan mampu memancarkan kilaunya dengan asahan. Asahan
tersebutlah yang kita kenal dengan training. Dan trainer di sini bertugas
memberikan asahan yang tepat bagi berlian agar dapat berkilau sesuai dengan
yang diharapkan.